Rencana Front Mahasiswa Nasional (FMN) untuk terlibat dalam Konferensi
Tingkat Menteri (KTM) ke – 9 dan WTO pada tanggal 3 – 6 Desember 2013
harus kandas. Pasalnya secara sepihak panitia menolak memberikan tanda
pengenal peserta KTM ke 09 WTO kepada FMN.
Peristiwa tersebut berlangsung pada Pada 30 November. Ketika itu L.
Muh Harry Sandy Ame, Sekretaris Jenderal FMN, datang ke Hotel Santika
untuk mengambil kartu tanda pengenal peserta KTM 9 WTO. Namun di loket
pengambilan tanda pengenal petugas yang bertanggung jawab menolak untuk
memberikan tanda pengenal tersebut tanpa mendapatkan penjelasan terkait
penolakan.
Kemudian, Muh Harry Sandy berusaha untuk mendapatkan keterangan yang
jelas kepada petugas loket agar memanggil koordinator registrasinya.
Saat itu Gantory, salah satu petugas dari kementerian Luar Negeri RI
menemuinya dan mengatakan bahwa pencabutan terhadap keterlibatan FMN
tersebut diputuskan dalam rapat lintas kementerian, Polri, TNI, dan BIN.
Menurut Sandy, berdasarkan pernyataan Gantosari, FMN tidak boleh
terlibat dalam kegiatan tersebut karena dua alasan, pertama, pandangan
dan Sikap FMN yang kritis dan melawan WTO, kedua FMN dianggap merupakan
ancaman terhadap keamanan terhadap KTM 9 WTO.
“Kalau FMN dianggap merupakan ancaman terhadap keamanan KTM 9 WTO,
maka ini memperlihatkan pandangan dan sikap WTO yang anti demokrasi dan
pemerintahan SBY yang Fasis” jelas Sandy.
Sandy menjelaskan, bahwa mereka memang memandang WTO sebagai ancaman
terhadap masa depan pendidikan dan hak pendidikan pemuda mahasiswa serta
seluruh warga negara. “Atas dasar inilah mengapa kami ingin menyerukan
hal tersebut kepada WTO yang akan bersidang,” jelas Sandy.
Sementara itu Yogo, aktivis FMN menambahkan, bahwa ia menyayangkan
dicabutnya akreditasi FMN tersebut, Pasalnya dua minggu sebelumnya
mereka telah mengikuti prosedur WTO. Dan secara resmi telah diterima
secara resmi dalam forum tersebut. Namun justru dibatalkan secara
sepihak.
“Hal ini menujukkan WTO yang katanya ajang demokrasi namun ternyata tidak menunjukkan demokrasi sama sekali,” kata Yogo
diambil dari : http://kabarkampus.com/2013/12/fmn-ditolak-terlibat-dalam-sidang-wto/